RABU, 24 SEPTEMBER 2014
SUARA MERDEKA
1. Target Retribusi Pasar Terancam Tak Tercapai
PURWOREJO-Pendapatan retribusi Pasar Induk Kutoarjo terancam tak
mencapai target pada akhir 2014. Pasalnya, sampai saat ini retribusi
pasar baru 69 persen dari target Rp 468.310.973. sementara itu,
pendapatan rata- rata bulanan hanya kisaran Rp 37 juta sampai Rp 39
juta, sehingga sampai akhir tahun nanti diperkirakan retribusi pasar
hanya akan mencapai 90 persen. Kepala Pasar Induk Kutoarjo, Susena
mengatakan, kenaikan target retribusi pasar dari Rp 298.310.973 pada
2013 menjadi Rp 468.310.973 pada 2014 tidak dilakukan pada awal tahun.
Kenaikan itu baru diumumkandan diterapkan pada pertengahan 2014,
sehingga pihaknya tidak bisa memaksimalkan potensi retribusi yang ada.
SUARA MERDEKA
2. Dilintasi Tronton, Jembatan Tua Secang Ambrol
PURWOREJO-Jembatan drainase irigasi di Desa Secang Kecamatan Ngombol
Kab. Purworejo ambrol, Senin (22/9) malam. Jembatan berumur kurang lehin
30 tahun itu tidak kuat menahan beban truk tronton pengangkut 25 ton
beras raskin. Truk juga terbalik didasar saluran, namun tidak ada korban
dalam kecelakaan itu. Kecelakaan bermula ketika truk bernomor polisi E
8863 KH yang dikemudikan Nyoto ( warga Kutoarjo ) membawa raskin yang
akan dikirim ke gudang Bulog di Magelang. Ketika melintasi jembatan
sekitar pukul 19.00, besi rangka patah diduga lantaran tidak kuat
menahan beban. Kemudian truk terperosok lalu terguling. Pengusaha
pemilik beras dibantu warga menyelamatkan ratusan kantong raskin.
Setelah kejadian itu, jembatan sepanjang lima meter dan lebar 3,5 meter
itu tidak dapat dilintais mobil karena hampir separuh lantainya runtuh.
Sementara iru Kepala DPU Purworejo Ir Fathori mengatakan, pemerintah
kabupaten akan melakukan tindakan darurat dengan memasang pagar pengaman
di jembatan itu. Untuk menanganai secara permanent, pihak DPU berencana
mengusulkan melalui anggaran 2015. Rencananya akan ditingkatkan menjadi
7 meter dan panjang 5 meter. Anggaran diperkirakan Rp 75 juta.
PURWOREJO EKSPRES
3. Renovasi Pasar Baledono Resahkan Pedagang
PURWOREJO-Rencana Paguyuban Pedagang Pasar Baledono (Pappas) merenovasi
bangunan Pasar Baledono dengan sistem swadana membuat pedagang menjadi
resah. Sebagian besar dari mereka mengaku keberatan jika harus dimintai
dana renovasi. Keberatan pedagang cukup beralasna lantaran mereka
mengaku sudah membayar lunas sewa kios hingga tahun 2026. Keresahan
pedagang diperkuat dengan dipasangnya sebuah baliho besar yang ada pada
pasar bagian depan. Baliho bertuliskan “ Mohon Doa Restu, InsyaAllah
Pasar Baledono akan segera Dibangun Secara Swadana “ tersebut bagian
bawahnya tertulis Pappas sebagai pihak yang memasang. Seorang pedagang
mengatakan, pihaknya tentu sangat keberatan. Jangankan utuk iuran pasar,
untuk kebutuhan sehari- hari saja mereka sudah kerepotan. Sementara itu
Ketua Pappas, H Sumedi membenarkan hal itu. Baliho tersebut sebagai
bagian dari sosialisasi kepada masyarakat terkait sikap Pappas untuk
merenovasi bangunan pasar tersebut secara swadana. Sumedi menambahkan,
setidaknya ada dua persyaratan yang terpenuhi. Pertama jika pedagang
yang setuju sudah mencapai lebih dari 50 persen. Sementara yang kedua
jika pedagang, Pemkab, dan PT Karsa Bayu Bangun Perkasa telah sepaham
dan menyepakatinya, proses renovasi akan segera dimulai
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar