JUMAT, 26 SEPTEMBER 2014
PURWOREJO EKSPRES
1.
Pedagang Pasar
Baledono Pecah
PURWOREJO-Pemasangan
spanduk renovasi Pasar Baledono secara swadana yang dipasang Paguyuban Pedagang
Pasar (Pappas) mendapat respon dari Forum Komunikasi Pedagang Baledono (FKPB). Mereka
memasang spanduk jika pasar akan dibangun Pemkab tanpa meminta pemungutan
kepada pedagang. Kini di depan Pasar Baledono terdapat dua buah spanduk cukup
besar yang lokaisnya berdekatan. Jika Pappas memasang spanduk pada bangunan
pasar lantai dua, sementara FKPB memasang ditepi jalan A Yani tepat didepan
spanduk yang dipasang Pappas. Menurut keterangan warga setempat, spanduk FKPB
tersbeut dipasang Selasa (23/9). Redaksi kedua spanduk juga hampir sama. Namun jika
dibaca dengan cermat, kedua spanduk tersebut memiliki substansi yang bertolak belakang.
Jika Pappas berkeinginan untuk merenovais dengan sistem swadana dan membebankan
kepada pedagang. Sedangkan FKBP menghendaki jika pembangunan pasar tanpa
memungut dana dari pedagang. Sementara itu, seorang pedagang berharap para
pengurus pedagang dapat bersatu agar pembangunan pasar dapat segera
dilaksanakan. Menurutnya, persatuan antar pedagang tersebut dapat mendorong
percepatan proses pembangunan pasar.
SUARA MERDEKA
2.
196 Jiwa
Terjangkit Flu Burung
PURWOREJO-Sejak
2006-2014 virus flu burung telah menjangkiti 196 warga Jawa Tengah. Dari jumlah
itu, hanya satu apsien yang berhasil sembuh, sementara lainnya meninggal dunia.
Pasien yang meninggal kebanyakan terlambat mendapatkan penanganan. Demikian diungkap
petugas pengelola program flu burung Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Sugeng Rianto
dalam acara sosialisasi penyakit flu burung, di Balai Desa Geparang, Kec. Purwodadi,
kemarin. Dikatakan, dari hasil penelitian, flu dianggap masyarakat sebagai
penyakit biasa. Padahal orang orang yang menderita flu ada riwayat kontak
langsung dengan unggas yang mati mendadak akibat terjangkit virus. Biasanya
orang yang terjangkit flu burung mengalami demam dan hanya diobati menggunakan
obat biasa. Dijelaskan, untuk mengatasinya, perlu diantisipasi dengan dengan
menjaga kebersihan lingkungan dan menjauhkan kandang unggas dari rumah. Setelah
dilakukan kontak langsung dengan unggas diharapkan mencuci tangan dengan sabun
hingga bersih.
3.
Trayek Angkutan
Tak Sehat Akan Ditutup
PURWOREJO-Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informasi ( Dishubkominfo ) Kabupaten Purworejo akan
segera melakukan survey itu, trayek dinilai tak sehat akan ditutup. Sebaliknya,
bila ditemukan ada potensi menjanjikan, dimungkinkan ada penambahan trayek
baru. Kepala Dishubkominfo, Agus Budi Supriyanto mengatakan, survei itu
dilakukan untuk melihat secara pasti potensi sarana transportasi angkutan umum
di Purworejo. Sebab selama ini disejumlah trayek banyak angkutan umum yang tak
beroprasi lantaran sepi penumpang. Survey ini akan dilakukan pada 2014 ini dan
menjadi dasar melakukan penertiban angkutan umum di Purworejo. Dijelaskan,
berkurangnya jumlah angkutan umum, baik angkutan perkotaan maupun angkutan
pedesaan, salah satunya dipengaruhi pertambahan jumlah sepeda motor dan mobil
dari tahun ke tahun. Masyarakat kini dinilai memilih menggunakan transportasi
sepeda motor, karena dinilai lebih cepat dan murah. Seorang supir angkutan umum
juga mengeluhkan sepinya penumpang. Ia mengatakan, makin mudahnya fasilitas
yang diberikan dealer sepeda motor berupa uang muka ringan membuat masyarakat
lebih memilih menggunakan sepeda motor dibandingkan dengan angkutan umum. Karena
itu, pihak Dishubkominfo akan menertibkan angkutan umum yang tak layak pakai. Semua
angkutan harus melakukan uji kir, dan bagi yang tak lolos dilarang beroperasi. Jika
memang sudah rusak parah, harus diganti dengan armada lain. Penggantian itu
tidak harus dengan mobil baru, tapi bisa dengan mobil bekas. Namun mobil bekas
itu maksimal buatan tahun 90-an.
0 komentar:
Posting Komentar