BERITA TERBARU HARI INI, SELASA 23 JUNI 2015

PURWOREJO EKSPRES

SELASA, 23 JUNI 2015

JEMBATAN GANTUNG TEPANSARI BAHAYAKAN PENGGUNA

LOANO-Jembatan gantung yang melintang diatas Kali Kodil di Desa Tepansari, Kecamatan Loano kondisinya membahayakan. Pengguna harus ekstra hati- hati jika melintas dijembatan tersebut. Tali baja dikanan kiri jembatan sebagai penyeimbang serta sejumlah baut di badan jembatan terlihat berkarat. Kayu- kayu lantai jembatan juga sudah banyak yang bolong bahkan sekitar 30 persen kayu pada lantai pada jembatan tersebut telah diganti oleh warga setempat. Jembatan yang bergoncang saat dilewati juga membuat baut- baut jembatan mengendur. Nurkadis, Kepala Desa Tepansari, jembatan gantung itu pernah terkena terjangan banjir sehingga mengalami kerusakan cukup parah karena salah satu baja penyeimbangnya putus lantaran pondasi pengaitnya ambrol diterjang banjir. Meski sudah diperbaiki, namun kondisi jembatan yang dibangun pemerintah provinsi Jawa Tengah pada tahun 1995 cukup mengkhawatirkan. Akses jembatan gantung sepanjang 95 meter dengan lebar 120 sentimeter itu merupakan akses utama masyarakat Tepansari, Kalikalong, Rimun Kaliglagah dan Guyangan di Kecamatan Loano serta Desa Hardimulyo Kaligesing. Tidak sedikit warga yang takut dan memilih menuntun sepeda motor saat melintas. Warga berharap agar pemerintah terkait segera membangun jembatan permanent.

NEWS TERBARU HARI INI, RABU 3 JUNI 2015

RABU, 03 JUNI 2015

PURWOREJO EKSPRES

Ratusan Hektar Sawah Kekeringan, Petani Merugi

BAGELEN-Ratusan hektar sawah di Desa Bagelen, Bapangsari dan Bugel Kecamatan Bagelen mengalami kekeringan. Areal itu tidak lagi mendapatkan pasokan air hujan atau irigasi. Ratusan petani penggarap mengalami kerugian karena modal yang mereka keluarkan membengkak. Subari, petani Dusun Krajan Desa Bagelen mengatakan, air irigasi dan hujan berhenti mengairi sawah sejak sebulan terakhir. Air irigasi dari bendung Bagelen juga tidak mengalir. Tidak adanya air menyebabkan petani harus menyedot dari sumur pantek yang mereka buat ditengah sawah. Petani menggunakan mesin pompa dengan bahan bakar gas elpiji atau premium. Penggunaan pompa menambah biaya operasional petani. Untuk membasahi 1.800 meter persegi sawah, petani harus mengoperasikan pompa selama empat hari. Kebutuhan premium untuk bahan bakar sehari sedikitnya Rp 50,000,-. Petani Dusun Kediren Desa Bagelen, Slamet menambahkan, mereka memang selalu kesulitan air saat memasuki musim kemarau. Segala upaya pemerintah membangun sistem irigasi selalu gagal berfungsi. Warga berharap pemerintah bisa mengatasi masalah pengairan karena petani khawatir pengambilan air tanah terus- menerus akan menyebabkan sumur warga menyusut.