SUARA MERDEKA
1. Trif KA Ekonomi Batal Naik
PURWOREJO-Rencana PT KAI untuk kembali melakukan tarif normal (nonsubsidi) bagi KA ekonomi jarak jauh dan sedang yang mendapat fasilitas public service obligation (PSO) per 1 September 2014 batal dilaksanakan. Pembatalan itu dilakukan setelah PT KAI mendapatkan kejelasan tentang subsidi PSO bagi angkutan kereta api yang akan tetap dikucurkan sesuai anggaran PSO tahun 2014 dari Kementerian Keuangan. Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono mengatakan, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan telah memberikan konfirmasi kepada Dirut PT KAI Ignasius Johan kalau besaran dana PSO untuk tahun 2014 tetap diberikan sesuai kontrak PSO tahun 2014 sebesar Rp 1,2 triliun. Surono menginformasikan bagi masyarakat yang sudah terlanjur membeli tiket untuk keberangkatan mulai 1 September 2014 dengan harga yang lebih tinggi, tidak perlu khawatir karena selisih tarif akan dikembalikan penuh tanpa ada pemotongan biaya oleh PT KAI. Pengembalian tersebut dapat dilakukan penumpang di loket stasiun keberangtkatan atau stasiun tujuan. Batas waktu pengembalian selisih biaya adalah 1x24 jam dihitung sejak jam kedatangan KA di stasiun tujuan.
2. Rekapitulasi Kecamatan Digelar Serempak
PURWOREJO-Satu langkah lagi pemenang Pilpres secara resmi akan diketahui setelah seluruh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) menggelar rapat pleno penghitungan suara, kemarin. Dengan demikian, hasil akhir Pilpres secara resmi tingkat Kabupaten Purworejo tinggal menunggu rekapitulasi di KPU. Seharis setelah Pilpres, memang sudah diketahui hasil perhitungan sementara yang dikeluarkan sejumlah lembaga yang melakukan rekapitulasi untuk kepentingan sendiri. Namun hasil rekap itu bukan merupakan hasil resmi, karena yang diakui kebenarannya hanya hasil rekapitulasi yang diplenokan KPU beserta jajarannya. Ketua KPU Kabupaten Purworejo Dulrokhim mengatakan, tahapannya tinggal menunggu rekapitulasi ditingkat kabupaten. Pihaknya menjadwalkan Rabu tanggal 16 Juli 2014. Sementara itu, hasil perolehan suara yang rekapitulasi di masing- masing PPK dan disalahkan dalam rapat pleno kemarin secara prinsipil tidak berbeda jauh dari data yang sudah beredar di media beberapa hari lalu.
PURWOREJO EKSPRES
3. Penanganan Baledono Dinilai Berlarut- larut
PURWOREJO-Lebaran seakan menjadi salah satu pengingat bagi pedagang Pasar Baledono. Betapa tidak, seminggu sebelum Lebaran tiba, api membakar habis pusat pasar tradisional terbesar di Kabupaten Purworejo, tahun lalu. Hingga kini, tanda- tanda akan segera dimulainya pembangunan pasar itu belum jelas. Ketua LSM Surya Semesta Mandiri (SMS) Arbaah Mintaraga menyatakan berbagai persoalan yang muncul ini merupakan imbas dari ketidaktegasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam bertindak. Arbaah mengatakan, beberapa kali mediasi yang dilakukan berjalan kurang maksimal. Dalam keadaan demikian tentu Pemkab harus mengambil tindakan tegas agar tidak berlarut- larut. Persoalan pasar tersebut sangatl;ah kompleks karena melibatkan banyak pihak diantaranya para pedagang, maupun Pemkab dengan PT Karsa Bayu Bangun Perkasa.
0 komentar:
Posting Komentar