PURWOREJO EKSPRES
1. Dewan Aktif Hanya 20 Persen
PURWOREJO-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Purworejo yang terlibat aktif dalam kegiatan dewan bisa dihitung dengan
jari. Salah satu anggota DPRD sendiri mengakui jika mereka yang terlibat
juga hanya itu- itu saja, sementara yang lain tidak pernah diketahui
aktivitasnya di Dewan. Abdullah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten
Purworejo mengatakan, keaktifan kerja mayoritas anggota dewan hanya
terjadi tahun pertama selama periode 2009-2014 ini. Jika diperhitungkan
dengan angka, Abdullah menyebutkan dari 45 anggota DPRD Purworejo, yang
dinilai aktif melaksanakan tugas- tugas legislatif hanya sekitar 20
persen. Artinya tidak lebih dari 10 orang yang betul- betul aktif. Eko
Yuliyanto Wakil Ketua II Bidang Eksternal Pengurus Cabang Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia ( PC PMII ) Kabupaten Purworejo mengatakan,
pihaknya mengecam keras tindakan wakil rakyat yang tidak bertanggung
jawab.
2. Pelayanan Puskesmas Dikeluhkan
PURWOREJO-Pemberlakukan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang di kelola
oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) belum dilakukan optimal
di level Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Masyarakat masih belum
mendapatkan pelayanan maksimal dari puskesmas di Kabupaten Purworjeo
saat mereka hendak berobat. Jenis pelayanan yang dikeluhkan masyarakat
adalah penerbitan surat rujukan bagi pasien yang akan dibawa ke rumah
sakit disaat pasien amat membutuhkan, pihak puskesmas menunda rujukan
dengan berbagai macam alasan. Dikatakan Sugeng, sebagian besar Puskesmas
di Kabupaten Purworejo melakukan hal tersebut. Ia berharap agar Dinas
Kesehatan Kabupaten (DKK) Purworejo untuk memperhatikan keluhan dari
masyarakat itu dengan memperbaiki kinerja pelayanan kesehatan pada
seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Purworejo.
SUARA MERDEKA
3. Nasib Nelayan Kian Tak Menentu
PURWOREJO-Nasib nelayan Pantai Jatimalang hingga kini makin tak
menentu. Pasalnya, hingga kini nelayan belum bisa melaut lantaran ombak
yang masih tinggi dan membahayakan. Prediksi nelayan yang akan
menyebutkan, kondisi laut akan membaik pada minggu ini ternyata tidak
benar. Padahal nelayan sangat membutuhkan pemasukan untuk bekal
merayakan Lebaran. Salah satu nelayan Waris (40) mengatakan, ombak di
Pantai Jatimalang hingga kini masih tinggi. Ia juga menjelaskan, untuk
bisa bertahan hidup, nelayan terpaksa alih profesi menjadi buruh tani
atau buruh kasar lainnya. Hal itu menyebabkan pasokan ikan dipasaran
menjadi sangat terbatas. Tingkat penjualan ikan pun dirasakan menurun
drastis. Jika satu pedagang bisa menjual ikan seberat 25kg per hari,
kini hanya 10kg saja.
Kamis, 03 Juli 2014
Berita Harian Lingkup Purworejo - JUMAT, 4 Juli 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar